Sabtu, 31 Agustus 2013
Hari sabtu ini, tanggal 31 Agustus 2013
adalah hari pertama mata kuliah olimpisme, mata kuliah terbaru di FMIPA di
semester 5 ini.
Pada hari ini, saya terlambat datang
kuliah olimpisme setengah jam dari waktu yang telah ditetapkan pada jadwal,
yaitu pukul 07.30 WIB. Saat masuk ke kelas, ternyata persedian kursi di kelas
habis dan akhirnya saya pun mencari-cari kursi ke kelas lain dan membawa kursi
yang saya dapat dari kelas lain tersebut ke dalam kelas saya.
Setelah duduk dengan tenang, perkuliahan
olimpisme pun dimulai. Sebelumnya saya akan memperkenalkan terlebih dahulu nama
dosen mata kuliah olimpisme yang mengajar di kelas saya. Nama beliau adalah Wijaya
Kusumah. Sebelum memulai perkuliahan hari ini, beliau menayangkan sebuah video
hasil karya anak labschool tentang sebuah perjuangan dalam pemilihan ketua osis.
Sebuah video yang memotivasi para mahasiswa di awal perkuliahan. Selain itu di
awal perkuliahan, beliau juga banyak menjelaskan tentang passionnya di bidang
menulis, kemudian penghargaan dan kemenangan-kemenangan yang beliau dapatkan
dari menulis. Lalu, di pertengahan kuliah, beliau menayangkan sebuah video
motivasi tentang semangat yang terus membara para penyandang cacat di luar
negeri yang mengikuti sebuah kompetisi atau perlombaan walaupun mereka
mempunyai keterbatasan dalam fisik. Kemudian beliau juga mengajak para
mahasiswa untuk menyanyikan sebuah lagu yang berjudul “Terima Kasih Guruku”. Sebelum
menyanyikan lagu tersebut, kami diperintahkan oleh Pak Wijaya untuk berdiri dan
kemudian menyanyi bersama sambil bertepuk tangan. Setelah selesai menyanyikan
lagu tersebut, kemudian kami dengan lantang meneriakkan kata “HIDUP GURU” yang
membuat kami bertambah semangat untuk mengikuti perkuliahan Bapak Wiajaya.
Banyak materi yang beliau sampaikan pada hari ini, yaitu tentang potensi yang
dimiliki oleh bangsa Indonesia (potensi wisata yang kaya), kekayaan Indonesia
(pertambangan dan gas terbesar di dunia dengan kualitas terbaik, 3 hutan tropis
terbesar di dunia, lautan terluas di dunia dengan jutaan ragam spesies ikan dan
keindahan taman laut yang dimana saat ini banyak bangsa Asing besar yang sangat
berminat bahkan tengah memperebutkan Indonesia melalui berbagai upaya
penguasaan aset dan kekayaan alam Indonesia) dan kondisi bangsa Indonesia (marak
terjadinya tawuran atau konflik antar sesama pelajar bahkan sesama daerah,
kurang dibina dan dikembangkannya komunitas para remaja yang positif,
pendidikan Indonesia yang kurang kondusif, jumlah pengangguran yang tinggi,
kondisi ekonomi dan kesejahteraan masyarakat yang masih belum merata dan
rendah). Tidak hanya itu, beliau juga memutarkan sebuah lagu yang berjudul
“Rayuan Pulau Kelapa” yang diciptakan oleh Ismail Marzuki. Lagu tersebut
membuat saya semakin mencintai Tanah Air Indonesia. Namun yang sedang terjadi
dengan Indonesia sekarang ini adalah keterbalikan dari sikap mencintai Tanah
Air Indonesia. Jiwa-karakter pemenang pada masyarakat dan para pemimpin Indonesia
saat ini semakin terkikis. Seharusnya sikap untuk menjadi pemenang harus
dibangun yaitu dengan sikap bangun kemauan, tingkatkan pengetahuan, tingkatkan
kemampuan, dan orientasikan pada tindakan.
Itulah ringkasan cerita saya pada mata
kuliah Olimpisme hari ini. Semoga selalu bermanfaat untuk saya dan para pembaca
J
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar